Sabtu, 08 Desember 2018

Inflasi, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang

A. INFLASI
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus menerus
, akibatnya daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya beli masyarakat. Sedangkan lawan dari inflasi adalah deflasi, yaitu manakala harga-harga secara umum turun dari periode sebelumnya (nilai inflasi minus). Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat pendapatannya juga menurun. Jadi, misalkan besarnya inflasi pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 5%, sementara pendapatan tetap, maka itu berarti secara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang akibatnya relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga.
Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk dicapai. Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah. Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah, misalnya efek dari pengurangan nilai uang (depresiasi nilai uang) yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat diwujudkan kembali.
Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu sebagai berikut:
• Inflasi merayap/rendah (creeping inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10% pertahun
• Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 – 30% pertahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar.
· Inflasi berat (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30 – 100% pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara umum naik.
• Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastic hingga mencapai 4 digit (di atas 100%).
• Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh (full employment), akibatnya adalah sesuai dengan hokum permintaan, bila permintaan banyak sementara penawaran tetap, maka harga akan naik.
• Cost Push Inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi (naiknya biaya produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat dan sebagainya).



Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua, yaitu pertama inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) yang timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara.
Untuk mengatasinya biasanya pemerintah mencetak uang baru. Selain itu harga-harga naik dikarenakan musim paceklik (gagal panen), bencana alam yang berkepanjangan dan sebagainya. Kedua inflasi yang berasal dari luar begeri.
a)      Kebijakan Moneter
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar. Bank Sentral dapat mengatur uang giral melalui peralatan moneter yaitu :
1.    Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) dimana pengendalian jumlah uang beredar oleh Bank Sentral dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga. Untuk meningkatkan jumlah uang beredar, Bank Sentral menjual surat-surat berharga. Sedangkan untuk menurunkan jumlah uang beredar, Bank Sentral membeli surat-surat berharga ;
2.    Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Rate Policy) yang merupakan tingkat bunga yang ditetapkan Bank Sentral sebagai pinjaman yang diberikan kepada Bank Umum;
3.    Penetapan Rasio Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement) yaitu proporsi cadangan minimum yang harus dipegang  Bank umum atas simpanan masyarakat yang dimiliki. Untuk menekan laju inflasi cadangan minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil.
b)      Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
Pengangguran atau orang yang menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak aktif mencari pekerjaan. Kategori orang yang menganggur biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja. Usia kerja biasanya adalha usia yang tidak dalam masa sekolah tetapi di atas usia anak-anak (relatif di atas 6 – 18 tahun, yaitu masa pendidikan dari SD – tamat SMU). Sedangkan di atas usia 18, namun masih sekolah dapatlah dikategorikan sebagai penganggur, meski untuk hal ini masih banyak yang memperdebatkannya.
Bedasarkan penyebab terjadinya :
Pengangguran friksional              : sifatnya sementara disebabkan oleh kendala waktu,.
Pengangguran konjungtural       : pengangguran yang disebabkan oleh naik turunnya siklus ekonomi.
Pengangguran struktural             : pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran musiman              : keadaan menganggur yang disebabkan oleh fluktuasi ekonomi jangka pendek yang menyebabkan tenaga kerja untuk menganggur.
Pengangguran siklikal                    :  pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi              : pengangguran yang disebabkan adanya perubahan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
Pengangguran siklus                      : pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi
b. Berdasarkan Cirinya :
Pengangguran Terbuka                : Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja.
Pengangguran Tersembunyi      : Di banyak negara berkembang, seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembunyi
Pengangguran Bermusim            : Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau pula para pesawah tidak dapat mengerjakan tanahnya.
Setengah Menganggur                 : Di negara – negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akibatnyatidak semua orang yang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan dengan muda
a. Bagi perekonomian Indonesia :
·         Penurunan pendapatan perkapita.
·         Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari pajak.
·         Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah.
b. Bagi masyarakat :
·         Menjadi beban psikologis dan psikis.
·         Dapat menghilangkan keterampilan karena tidak pernah dipakai untuk bekerja.
·         Menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, sperti meningkatnya tindak kriminalitas

C. Pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Pertumbuhan ekonomi jangka panjang berasal dari peningkatan kuantitas dan kualitas faktor-faktor produksi dalam perekonomian. Pertumbuhan ditentukan oleh kapasitas perekonomian untuk meningkatkan output dan ini ditentukan oleh laju pertumbuhan produktivitas modal dan tenaga kerja
1. Sumber Daya Alam
Beberapa negara berkembang karena sumber daya alam yang kaya. Arab Saudi telah dieksploitasi cadangan minyaknya . Inggris juga , kaya akan sumber daya alam . Minyak Laut Utara berkontribusi hingga 2-3 % per tahun pada tahun 1980 dengan pendapatan nasional meskipun ini telah menurun pada 1990-an . Eksploitasi sumber daya alam merupakan salah satu jalur untuk pertumbuhan ekonomi meskipun banyak tergantung pada nilai pasar sumber daya terbatas .

2. Sumber Daya Manusia
Buruh merupakan sumber penting pertumbuhan . Meningkatnya populasi dapat meningkatkan pertumbuhan , tapi itu mungkin tidak berarti bahwa pendapatan per kepala berkembang . Sumber utama pertumbuhan per kepala penduduk adalah: Peningkatan kualitas tenaga kerja , melalui pendidikan yang lebih baik , pelatihan dan pengalaman , meningkatkan nilai modal manusia dan membuat pekerja lebih produktif .
Membuat lebih baik menggunakan pekerja melibatkan pekerja bergerak ke industri yang lebih produktif atau membawa ke dalam angkatan kerja lebih banyak perempuan yang ingin bekerja ,
3. Sumber Daya Modal
Peningkatan stok modal dan membuat lebih efisien penggunaan itu adalah salah satu sumber pertumbuhan . Melengkapi pekerja dengan mesin yang lebih baik kemungkinan akan membuat para pekerja lebih produktif - setiap pekerja akan mampu menghasilkan lebih banyak dalam waktu yang sama . Hal ini mungkin tidak mengejutkan bahwa Jepang , memiliki salah satu tingkat pertumbuhan tertinggi dalam periode pasca - perang , dan catatan penanaman modal terbaik.
Namun krisis ekonomi dan resesi di Jepang sejak akhir 1990-an telah mengambil kegembiraan kinerja pertumbuhannya . Perekonomian saat ini menderita kelebihan kapasitas struktural dalam banyak industri karena over - investasi dan kurangnya permintaan agregat yang efektif .
Tapi investasi itu sendiri tidak cukup untuk menghasilkan pertumbuhan. Jika Inggris saat ini diinvestasikan dalam jumlah besar dalam industri menurun , seperti galangan kapal dan pembuatan baja , maka investasi yang akan sebagian besar terbuang


Boediono. Ekonomi Moneter. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta: 2001.
Christopher Pass & Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi Edisi Kedua. Collins. Penerbit Erlangga : 1997.
Manullang. Pengantar Teori Ekonomi Moneter. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta: 1993.
Nopirin. Ekonomi Moneter Buku  II. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta: 2000.
Rudiger Dombusch, Stanley Fischer, J. mulyadi. Makro ekonomi. Penerbit Erlangga: 1992.
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Penerbit PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta: 2011.
Waluya Harry. Ekonomi Moneter Uang dan Perbankan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta: 1993.
http://johansumarno.blogspot.com/2013/11/pertumbuhan-ekonomi-jangka-panjang.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aspek Keperilakuan pada Etika Akuntan

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Akuntan merupakan profesi yang keberadaanya sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat. Se...